3 Cara Merubah Kebiasaan Buruk dan Hidup Lebih Sehat

Pernah nggk sih kamu ngerasa kalau ingin merubah kebiasaan buruk dan ingin mencoba hidup sehat itu kayanya susah banget. Entah memulai diet tapi bingung gimana cara mulainya atau misalnya ingin olahraga tapi mager atau kadang bingung gimana cara membuat konsisten. Ada aja rasa malas atau suatu hal yang membuat kaya susah aja gitu untuk dilakuin.  

Nah di artikel kali ini saya bakal kasih tahu gimana cara untuk membangun habit dan benar-benar dilakuin, baca sampai selesai supaya kamu bisa dapat keseluruhan Insightnya. 

Gue yakin kamu yang lagi baca artikel ini pernah mencoba untuk merubah pola hidup jadi lebih baik. Alasannya pun gue yakin pasti macem-macem, beda-beda lah untuk tiap orangnya. apapun alasannya semuanya ya valid-valid aja sih selama tidak merugikan orang lain, tidak merugikan diri sendiri. Tapi disini tidak jarang orang-orang mulai menemukan masalah yang besar yang untuk mereka jadi kebingungan untuk memulainya atau merasa tidak bisa konsisten untuk melakukannya. Nah dari gue sendiri sebenarnya ada dua penjelasan kenapa ini bisa terjadi. 

Nah kadang yang terjadi, kamu sangat bersemangat untuk memulai. Tapi 2-3 hari kemudian malah kembali lagi ke kebiasaan lama. Sebenarnya ini wajar. Karena ketika kita sudah memiliki kebiasaan entah itu baik atau buruk, ini semua dicatat di memori prosedural dan memori prosedural ini yang membantu kita untuk gerakan-gerakan tadi jadi refleks. Contohnya seperti menyetir mobil atau motor dikarenakan kita sudah biasa jadi tidak perlu untuk mengingat-ingat lagi dan itu terjadi secara otomatis. Nah, sama juga seperti kebiasaan yang sudah otomatis.  

Salah satu penggerak memori ini adalah area otak yang namanya basal ganglia. Kalau selama ini kamu biasa sikat gigi tanpa mikir seperti tangan kamu naik dulu atau turun dulu. sebenarnya kalian bisa berterima kasih sama organ otak ini. Tapi basal ganglia  ini sebenarnya bisa jadi salah satu pelaku yang  cenderung buruk untuk kita. Contohnya makan yang banyak ketika lagi stres atau tidak ingin makan sama sekali untuk menghukum diri sampai dengan berbagai macam masalah. 

Menerapkan pola hidup sehat tidak jarang mereka melakukan ini sebagai ajang untuk “menghukum diri” / self punishment. Misalnya ketika orang ingin turun berat badan sampai 10 kg, mereka tidak makan sama sekali, katanya supaya lebih kurus. Atau mereka yang berolahraga berlebihan  sebagai hukuman dari makan lebih banyak dari biasanya. Mindset ini sebenarnya cenderung berbahaya untuk diri sendiri. Kenapa? Karena menghukum diri kaya gitu bukan hanya membuat masalah fisik karena ekstrim tapi juga berpengaruh kepada masalah kesehatan mental. 

Nah idealnya merubah kebiasan dari buruk menjadi baik itu bukan ajang untuk punishment tapi ini adalah sebuah cara apresiasi diri atau self reward atau mungkin cara pertumbuhan kamu supaya bisa jadi lebih sehat dan lebih baik. Jadi sebenarnya kalau bisa kita harusnya fokus untuk menyusun kebiasaan hidup yang lebih sehat bukan menjadi punishment.  

Tapi kan ngomong doang tuh gampang, gimana sih cara bisa untuk menjalaninya. Nah sebenarnya salah satu cara untuk merubah kebiasaan buruk itu perlu dimulai dari pertanyaan utama.

Sebenarnya apa sih yang membuat kamu mengubah kebiasaan ini menjadi lebih sehat, ini tuh berguna banget untuk mencari tahu alasan personal, Kenapa? karena kita bisa tahu apa yang memotivasi kita dan alasan mengapa orang ingin merubah kebiasana buruk dan tetap konsisten itu sebenarnya datangnya dari internal. Ketika alasannya personal biasanya akan lebih semangat dibandingkan alasan eksternal. 

Sebenarnya alasan saja tidak cukup perlu juga tujuan yang jelas, hal ini kita temukan di mereka yang mengubah kebiasaan mereka. Tujuan yang seringkali disusun itu belum terlalu jelas. Jadi, sangat rentan membuat bingung dan ditinggalkan begitu saja. Salah satu cara untuk membuat tujuan yang jelas adalah dengan metode SMART  

Monitoring ke diri sendiri ini dimulai dari menjaga diri kamu untuk tidak kembali lagi ke kebiasaan lama sampai apa yang akan kamu lakukan pas dalam prosesnya kamu tidak merasa termotivasi, mungkin merasa lelah, males dan sebagainya. Tapi semua itu manusiawi, jadi silahkan cari tahu cara untuk menghadapinya. 

Tag :

#Artikel