8 Pelajaran penting yang dapat diambil dari Buku : Ego is the enemy

8 Pelajaran penting yang dapat diambil dari Buku : Ego is the enemy

Baru-baru ini, saya selesai membaca buku — "Ego is the enemy". Sang penulis Ryan Holiday menjelaskan bagaimana ego membatasi kita untuk belajar, menghancurkan hubungan, dan menghambat pertumbuhan.

Di sini saya akan membagikan 8 pelajaran utama dari buku ini, yang akan mendorong kamu untuk introspeksi dan membantu mengurangi ke 'egois' an.

1. Musuh terburukmu tinggal di dalam dirimu

Di mana pun kamu berada, apa pun yang kamu lakukan, musuh terburuk itu sudah hidup di dalam dirimu sendiri. kita bisa menyebutnya EGO.

Karena kesombongan ada dalam diri, kita memberinya makan atau membuatnya kelaparan. artinya kita yang mengendalian. Bagaimana kamu bisa menghadapi semua ini dan apa dampak yang ditimbulkan dari sebuah EGO ini.

2. Kurangin rasa sombongmu

Ego itu bukanlah kekuatan yang harus kamu luapkan di setiap kesempatan. Hal ini dapat dikelola. Itu bisa diarahkan.

Segera setelah kamu merasa menjadi egois, sombong, dan bangga — kamu dapat mengatakan pada diri sendiri untuk berhenti.

3. Kesombongan menyuruhmu berbicara, kerendahan hati menyuruhmu mendengarkan

Ego mendorong kamu untuk mengangkat diri sendiri dan mendasarkan nilai pada apa pun atau nilai palsu.

Di sisi lain, kerendahan hati memberi tahu kamu betapa pentingnya mendengarkan orang lain.

4. Menjadi Pelajar yang baik

Ego memberitahu kamu untuk tidak mendengarkan siapa pun. Akibatnya, kamu berhenti belajar.

Ketika kamu menjadi pelajar, Anda mengesampingkan harga diri Anda. Anda mengakui pada diri sendiri bahwa Anda tidak tahu segalanya.

Ketika kamu menempatkan diri sendiri menjadi orang yang tidak pernah berhenti belajar, maka akan hilang rasa cepat puas diri, dan mendorong setiap keadaan posisi kita tidak tahu segalanya. selalu mengosongkan isi gelas agar mudah menerima informasi yang lebih baru lagi.

Jadi, jika ingin terus belajar, belajarlah untuk rendah hati terlebih dahulu.

5. Bantu orang menjadi hebat

Ego berfokus pada diri sendiri. Kerendahan hati berfokus pada orang lain.

Jika kamu ingin menjadi hebat, maka kamu perlu bantu orang lain menjadi hebat.

Ketika kamu membantu seseorang, maka akan merasakan kepuasan dan pencapaian. ini pada dasarnya, mengatur emosi kita, mengurangi kemungkinan jatuh ke dalam depresi dan meningkatkan kesejahteraan emosional.

Begitulah cara kerja hukum universal.

6. Jangan takut mengambil posisi rendah

Ego mendorong kamu untuk membuat keputusan tertentu hanya untuk menyenangkan orang lain, menyebabkan banyak masalah di sepanjang jalan.

Lakukan apa yang orang lain tolak lakukan hanya karena mereka pikir, mereka terlalu penting untuk melakukannya sendiri.

Jangan merasa gengsi ketika kita dalam posisi rendah/bawah. selagi apa yang kamu yakini benar, maka teruslah bergerak.

7. Ego menggoyahkan kita dari tujuan akhir kita

Kita tidak pernah bahagia dengan apa yang kita miliki, kita juga menginginkan apa yang orang lain miliki.

Kita mulai mengetahui apa yang penting bagi kita, tetapi begitu kita mencapainya, kita kehilangan prioritas kita.

Ego mempengaruhi kita dan dapat menghancurkan kita.

8. Ego adalah saudara perempuan yang jahat dari kesuksesan dan kegagalan

Ketika kamu berhasil, jangan merasa tinggi karena pujian.

Jangan berpikir bahwa kamu lebih baik dari orang lain hanya karena telah berhasil.

Ketika kamu gagal, jangan merasa seperti telah ditipu atau disabotase.

Kesimpulan

Ego dalam bentuk apa pun, atau situasi apa pun, sama sekali tidak baik. Ini adalah musuh yang berbahaya, yang mempersempit fokus seseorang, menanamkan keegoisan yang kejam, memperkuat kesombongan dan merupakan kebalikan dari hubungan yang harmonis.

Sekarang setelah kamu mengetahui betapa berbahayanya ego dan bagaimana kamu dapat mulai mengelolanya, coba terapkan dalam hidup mu lihat perbedaannya.

Posting Komentar