Cara menghadapi wawancara kerja dan tips mengurangi overthinking menunggu hasil wawancara

Cara menghadapi wawancara kerja dan tips mengurangi overthinking menunggu hasil wawancara
Image by Matt Campbell for BriefBox : Industry Insights : Nail The Interview


Mendapatkan pekerjaan idaman adalah mimpi semua orang, pekerjaan yang sesuai passion, memiliki benefit gaji yang besar hingga fasilitas yang didapatkan sangat banyak namun apakah kamu tau semua itu tidak bisa didapatkan secara instan? ya benar. bagi kalian fresh graduate, pencari kerja atau pekerja yang resign bahkan di PHK untuk mendapatkan pekerjaan baru sangatlah panjang prosesnya, Sudah berapa lamaran yang kamu kirimkan? Berapa banyak orang yang sudah mendaftar untuk posisi ini? Bagaimana proses interview nya? Berapa kandidit yang lolos?

Para job seekers pasti sudah sangat familiar dengan beberapa petanyaan diatas. Proses mencari kerja memang terkadang diwarnai dengan lika-liku yang sering tidak terbayang sebelumnya. Saya menyarankan anda untuk menonton film The Pursuit of Happiness yang mungkin dapat memberikan anda insight dan gambaran bagaimana dinamika seseorang dalam mendapatkan pekerjaan. Secara garis besar film tersebut menceritakan perjuangan Chris Gardner (diperankan oleh Will Smith) dari karyawan magang, hingga ia sukses membangun perusahaan sendiri. Semoga kesuksesan karir Chris Gardner tertular kepada kalian. 

Setiap pekerja adalah individu yang telah berhasil melewati proses rekrutmen dan seleksi. Secara garis besar tahap seleksi terdiri dari:

  1. Seleksi berkas
  2. Psikotes
  3. Wawancara recruiter/HRD
  4. Cek latar belakang pelamar
  5. Wawancara user
  6. Tes medis
  7. Hiring

Namun perlu diperhatihan bahwa alur seleksi banyak variasinya, menyesuaikan dengan cara yang dirasa paling efektif untuk mendapatkan kandidat terbaik bagi organisasi.

Pada proses seleksi, ada beberapa dinamika tak terduga yang sering terjadi. Setelah lolos psikotes lalu akan ke tahap selanjutnya yaitu wawancara HRD, pada tahap ini pencari kerja harus bersiap dengan berbagai pertanyaan yang dilontarkan saat wawancara. Meskipun sudah dipersiapkan dan merasa sukses dalam proses wawancara tak jarang rekruiter tidak memberikan kabar sama sekali terkait hasil wawancara apakah lanjut ketahap berikutnya atau gugur. Namun hal tersebut tidak selalu berarti anda ditolak.

Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi terkait cara agar anda lancar dalam menghadapi wawancara kerja dan tips mengurangi overthinking menunggu hasil wawancara

1. Wawancara recruiter/HRD

Proses wawancara HRD bertujuan untuk mengenali karakter pelamar kerja apakah cocok dengan keinginan user dan apakah sesuai dengan kebutuhan organisasi. Proses wawancara umumnya dilakukan secara individual. Jika jumlah pelamar mencapai ratusan, ya tentu saja tahap ini membutuhkan banyak waktu.

Pada wawancara tahap awal, pelamar kerja akan diwawancarai 1–2 pewawancara dari tim recruiter/HRD yang akan menggali potensi, pemahaman terkait posisi yang dilamar dan kepribadian. Agar anda lebih siap dalam menghadapi wawancara HRD, akan lebih baik jika anda persiapkan jawaban terkait beberapa hal, sebagai berikut:

  • Perkenalan diri. Pertanyaan seputar identitas diri, asal kota, dan domisili saat ini.
  • Isi CV. Pertanyaan terkait latar belakang pendidikan, pengalaman kerja atau magang, pelatihan, dan sertifikasi. Hal ini bertujuan untuk mengkonfirmasi kebenaran apa saja yang anda cantumkan dalam CV.

Berikut beberapa penyebab anda belum atau tidak mendapat kabar setelah wawancara user:

  • Kualifikasi anda belum memenuhi kriteria yang diharapkan
  • Kurang optimal dalam menyampaikan kemampuan diri

Dalam proses wawancara yang baik, proses tanya jawab akan terasa mengalir seperti obrolan santai. Karena wawancara banyak menggali dan mendengarkan pemaparan dari kehidupan pencari kerja terkadang terkadang kandidat menilai dirinya lebih positif dibandingkan keadaan yang sebenarnya. Kecenderungan ini disebut dengan faking good. Padahal melakukan faking good sangat mudah dideteksi oleh tim HRD, akan lebih bijak jika anda menjawab apa adanya sesuai keadaan sebenarnya.

Setelah tim HRD mengantongi beberapa kandidat yang dirasa cocok, selanjutnya diserahkan kepada atasan dan akan ditentukan siapa saja akan lanjut ketahap berikutnya.

Tips tahap wawancara recruiter/HRD

  1. Datang tepat waktu dan mengenakan pakaian yang sesuai.
  2. Sering berlatih untuk menyampaikan keampuan diri dengan kalimat yang sederhana namun mengesankan.
  3. Jadi diri sendiri, karena itu akan ketahuan saat sudah kerja. Dan jika tidak bisa survive akan membuat tidak betah kerja dan berakhir resign. Saya menekankan agar anda mampu menganalisis apakah kualifikasi anda cocok dengan kualifikasi pekerjaan yang anda lamar. Menurut saya lebih baik melamar pekerjaan dengan jumlah sedikit namun sesuai kualifikasi daripada melamar pekerjaan sebanyak mungkin tanpa memperhatikan kualifikasi. Lebih hemat tenaga dan biaya.
  4. Kirim ucapan terima kasih kepada tim recruiter, hal ini akan menunjukkan etika anda dalam berkomunikasi. Berikut contoh ucapan terima kasih yang biasa saya gunakan.Kirim ucapan terima kasih kepada tim recruiter, hal ini akan menunjukkan etika anda dalam berkomunikasi

  5. Perhatikan berapa jumlah lowongan pekerjaan yang dibuka dan timeline seleksi. Jika lebih dari 5 lowongan pekerjaan dalam waktu bersamaan, maka anda harus maklum dan bersabar menunggu hasil wawancara.
  6. Secara berkala cek laman rekrutmen dan email.

2. Wawancara User

Seperti alur seleksi diatas, jika anda berhasil lolos wawancara HRD anda akan lanjut ke proses wawancara user, disini yang dimaksud user adalah calon atasan anda saat bekerja nantinya. Wawancara user bertujuan untuk mendalami kemampuan teknis yang dimiliki pelamar kerja terkait posisi yang dilamar. Beberapa jawaban dari pertanyaan dibawah ini wajib untuk anda persiapkan.

Pertanyaan STAR Behavioral Event Interview (BEI):

  • Situation. Contoh pertanyaan: pernahkan anda menghadapi situasi sulit atau menantang? Tujuan pertanyaan: menggali pengalaman unik.
  • Task. Contoh pertanyaan: apa peran anda dalam situasi sulit tersebut? Tujuan pertanyaan: menggali tugas yang pernah dikerjakan.
  • Action. Contoh pertanyaan: bagaimana anda menyusun strategi untuk menyelesaikan situasi tersebut? Tujuan pertanyaan: menggali tindakan penyelesaian masalah.
  • Result. Contoh pertanyaan: jelaskan hasil dari penyelesaian masalah tersebut! Tujuan pertanyaan: menggali dampak dari tindakan

Pertanyaan terkait perusahaan:

  1. Pengetahuan tentang perusahaan, produknya apa saja, kompetitornya siapa saja, budaya kerjanya bagaimana. Informasi tersebut bisa cari di internet atau bertanya ke kenalan anda. Pertanyaan ini tidak selalu muncul, namun jika ada pertanyaan ini dan anda dapat menjawab dengan tepat maka akan menunjukkan keseriusan anda untuk bekerja di perusahaan tersebut.
  2. Dalam waktu sekian tahun kedepan, hal baru apa yang akan anda tawarkan untuk kesuksesan perusahan?
  3. Upah yang anda harapkan.
  4. Pemahaman dan kemampuan teknis terkait bidang keahlian.

Berikut beberapa penyebab anda belum atau tidak mendapat kabar setelah wawancara user:

A. Pengambilan keputusan

Keputusan dalam wawancara user didasarkan pada beberapa pertimbangan seperti hiring diversity, job fit dan culture fit. Atau karena kandidat mempunyai kemampuan spesial yang menurut user akan sangat berguna untuk efektifitas kerja timnya. Pada tahap ini sering terjadi perdebatan untuk menentukan kandidat final, karena persaingan sangat ketat tinggal menyisakan 1–3 kandidat terbaik dari sekian pelamar.

Berikut beberapa penyebab anda belum atau tidak mendapat kabar setelah wawancara user

Menggunakan talent pools diatas dapat memberikan gambaran terkait persaingan yang saya maksud diatas, misalnya 3 kandidat tersebut berada pada kotak nomor 7,8, dan 9. Dari ketiga kandidat tersebut akan tereliminasi dua kandidat dan akan masuk ke data base perusahaan. Nah jika anda sudah melewati wawancara user namun belum mendapat kabar baik kemungkinan ada menjadi dua kandidat tarbaik yang terpaksa harus tereliminasi. Hal tersebut bukan berarti penolakan, karena nama anda sudah tercatat dan jika perusahaan membutuhkan bisa sewaktu-waktu anda ditawari pekerjaan.

B. Job change

Job posting yang sudah dipublikasikan ada kemungkinan jobdesc dan jobspec berubah karena menyesuaikan dengan perubahan ekonomi, kebutuhan bisnis dan kondisi pasar tenaga kerja. Seperti yang terjadi saat pandemi covid 19, yang berdampak masif terhadap dunia kerja yang menuntut pemanfaatan teknologi untuk efektifitas kerja. Hal tersebut diluar kendali pelamar kerja, namun tantangan tersebut mengharuskan pelamar kerja untuk dapat menyesuaikan dengan kondisi.

Tips wawancara user

  1. Persiapkan kasus menantang atau unik yang pernah anda alami dan usahakan relevan dengan pekerjaan yang anda lamar.
  2. Kemampuan teknis. Pelajari dan prsiapkan kemampuan teknis yang mendukung pekerjaan anda. Misalnya pada posisi HRD, akan lebih baik jika anda menguasai kemampuan wawancara, administrasi alat tes, sistem penggajian, pengembangan organisasi dsb.
  3. Cari survei gaji (payscale, glassdor, UMP/UMK) atau bisa tanya kenalan yang seprofesi. Selain nominal gaji, anda juga harus mempertimbangkan kompensasi dan benefit yang perusahaan tawarkan.
  4. Pengetahuan terkait perusahaan. Cari tahu visi misi, jaringan bisnis, anak perusahaan, produknya apa dan kompetitornya siapa.
  5. Setelah sesi wawancara selesai dan dipersihakan bertanya tanyakan beberapa pertanyaan dibawah. Tanyakan saja untuk suatu kepastian, karena merupakan tahap akhir yang akan menentukan apakah anda akan diterima atau tidak . Dengan menayakan hal tersebut mencerminkan keseriusan anda, dan bisa saja anda di notice sehingga menjadi kandidat terbaik pada posisi itu.
    1. Berdasarkan kandidat yang telah anda saring sejauh ini, masih adakah yang perlu anda ketahui dari saya terkait posisi ini?
    2. Jika saya diberi kesempatan bergabung dengan perusahaan anda. Bagaimana mekanisme pengajuan cuti atau izin sakit?
    3. Apakah saya bisa bekerja secara remote atau WFO?
    4. Bagaimana jenjang karir yang ditawarkan perusahaan anda?
  6. Kirim ucapan terima kasih kepada user dan jika memungkinkan mintalah feedback terkait performa anda selama proses seleksi. Berikut contoh templet yang bisa anda gunakan.
  7. Usahakan setiap hari mengecek email masuk, atau memantau kabar terbaru hasil seleksi melalui website karir resmi perusahaan.
  8. Berdoa

Akhir Kata

Menurut saya, mencari pekerjaan itu tidak susah, yang susah adalah menemukan kecocokan antara ekspektasi pelamar kerja dan ekspektasi organisasi. Oleh karena itu, terus semangat mencari pekerjaan sampai mendapatkan pekerjaan yang paling cocok.

Posting Komentar